8/11/11

Sejarah Peternakan Kelinci

Meski kini banyak Hewan Peliharaan kelinci banyak dikembangkan, namun dalam catatan sejarah tidak didapatkan informasi mengenai sejak kapan pertama kali kelinci dibudidayakan sebagai binatang ternak. Namun ada pendapat yang menyatakan bahwa Afrika merupakan tempat pertama sistem peternakan Hewan Peliharaan kelinci diperkenalkan.

Baru setelah Afrika, peternakan kelinci mulai dikenal di kawasan Mediterania sekitar 1,000 tahun silam. Baru setelah dikembangkan di Mediterania ini. Sistem peternakan kelinci mulai dikenal ke wilayah Eropa. Seiring dengan proses imigrasi yang dilakukan masyarakat Eropa, sistem peternakan kelinci ini dikenal oleh masyarakat di berbagai belaha benua di dunia, khususnya di benua yang baru pertama ditemukan.

Di Indonesia sendiri sistem peternakan kelinci ini mulai dikenal ketika masa penjajahan Belanda berlangsung. Kondisi ini diperkirakan terjadi pada tahun 1835, dimana pada waktu itu banyak tentara Belanda yang menggemari Kelinci Hias sebagai Hewan Peliharaan mereka. Namun ketika Jepang mulai masuk ke Indonesia, kisah tentang kelinci tersebut sempat menghilang.

Sejarah tentang peternakan kelinci tidak tercatat dalam dunia budidaya kelinci. Termasuk ketika Indonesia sudah mencapai masa kemerdekaan dan memasuki era pembangunan dalam dua pemerintahan (orde lama dan orde baru). Meski demikian, bukan berarti hal ini menyebabkan kelinci sudah punah dari wilayah Indonesia. Sebab dalam skala kecil ada sebagian masyarakat yang masih memelihara kelinci dengan berbagai macam alasan. Kondisi ini terjadi hingga tahun 80an. Pada masa itu, kelinci lebih dikenal sebagai Hewan Peliharaan saja dan belum menjadi binatang industri sehingga layak diternakkan.

Pada masa orde baru, mulailah gerakan untuk membudidayakan kelinci diperkenalkan kepada masyarakat. Hal ini ditujukan guna meningkatkan angka konsumsi daging yang diharapkan mampu mengangkat standar kesehatan masyarakat. Caranya, dengan mengkampanyekan konsumsi daging untuk menunjang kebutuhan protein hewani.

8/10/11

Kelinci Hias

Kelinci Hias merupakan salah satu dari beberapa jenis Hewan Peliharaan kelinci yang dibudidayakan di tanah air. Banyak orang yang tertarik untuk mengembangbiakkan satwa menggemaskan ini, disebabkan cukup mudahnya dalam pemeliharaannya. Selain itu juga banyaknya orang yang menyukai memelihara kelinci dikarenakan penampilan binatang ini cukup bisa menjadi hiburan tersendiri.

Sesuai dengan namannya, Kelinci Hias merupakan jenis kelinci yang tujuan pemeliharaannya cenderung untuk dinikmati penampilannya saja. Meski sebenarnya, banyak orang yang membudidayakan kelinci untuk disembelih serta mengolah dagingnya untuk berbagai macam makanan. Daging kelinci bisa diolah menjadi aneka masakan sebagaimana layaknya daging binatang 

lain seperti kambing atau ayam. Daging kelinci ini bisa diolah untuk dimasak sate, tong seng atau juga rica-rica daging kelinci. Rasanya pun cukup menggoda selera, selain karena dipercaya oleh sebagian orang bahwa daging kelinci memiliki banyak khasiat. 

8/9/11

Klasifikasi Kelinci

Kelinci merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia), juga sebagai hewan malam (nocturnal). Populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini,  karena jumlahnya yang banyak.

Secara umum, kelinci dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, dan kelinci Hewan Peliharaan (kelinci hias). Kelinci bebas contohnya adalah terwelu dan jenis kelinici liar. Adapun kelinci hias terdiri atas jenis kelinci tas dan non-ras, contoh kelinci ras di anatarany jenis kelinci anggora.

Klasifikasi Kelinci juga dapat dibedakan berdasarkan jenis bulunya. Ada kelinci berbulu pendek, ada pula yang berbulu panjang dengan warna agak kekuningan. Di habibat asalnya, warna tersebut akan berubah menjadi berwarna keabu-abuan ketika musim dingin tiba

Kelinci memiliki raut muka yang lucu, tak heran banayak orang yang memilih untuk menjadikan kelinci sebagai Hewan Peliharaan. Beragam klasifikasi kelinci, membuat orang mempunyai pilihan ketika akan menentukan jenis kelinci untuk dijadikan peliharaan.

8/8/11

Pemeliharaan Kelinci

Seperti halnya dengan Hewan Peliharaan lainnya, memelihara kelinci membutuhkan komitmen untuk menjaga selama hidupnya yang dapat berlangsung selama 5-10 tahun bahkan lebih. Bentuk komitmen ini tidak hanya ditunjukan pada pemberian pakan saja akan tetapi komitmen untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.

Pemeliharaan Kelinci juga harus mencakup pada pemberian vaksi Viral Haemorrhagic Disease (VHD) dan Myxomatosis secara berkala. Penyebab kematian palinig umum pada kelinci betinan adalah kanker kantung kemih yang biasa menyebar ke bagian organ lainnya sebelum didiagnose.  Hal ini dicegah dengan mensterilkan kelinci apabila tidak ingin ditujukan untuk berkembang biak dan waktu paling baik untuk melakukannya ketika kelinci baru berumur 6 bulan - 2 tahun.

Kelinci dapat disimpan dalam kandang yang di taruh di dalam maupun di luar ruangan. Keputusan cara penjagaan kelinci akan sangat menentukan pada letak, jenis, dan besar kandang yang akan digunakan untuk menyimpan kelinci tersebut.

8/6/11

Tips Perawatan kelinci

Akhir-akhir ini kelinci banyak dijadikan Hewan Peliharaan. Ketika memelihara kelinci, maka perhatian orang akan tertuju pada pendirian kandang. Berikut ini Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membuat kandang yang nyaman untuk kelinci Hewan Peliharaan anda, yaitu;

suhu di dalam kandang, kandang cukup mendapatkan sinar matahari, dan kandang memiliki ventilasi udara yang baik. Selain pembuatan kandang, pakan menjadi perhatian yang tak kalah pentingnya ketika anda memiliki kelinci. Pakan yang baik untuk kelinci tentunya pellet khusus dan pemberian sayuran yang dilayukan sebelumnya. Kelinci tentunya perlu mendapat cairan secara rutin, sehingga penting pula untuk memberi mereka minum, dengan meyediakan wadah yang berupa air bersih.

Meskipun kelinci Hewan Peliharaan ditempatkan di dalam kandang yang baik, kelinci tetap saja membutuhkan berada di alam terbuka. Oleh karena itu, sebaiknya secara rutin pula melepaskan kelinci di halaman berumput. Hal ini dilakukan untuk mencegah stress yang bisa berujung pada kematian.

Demikianlah Tips dari saya, semoga bermanfaat!!!

8/5/11

Tips Menjaga Kesehatan Marmut

Saat ini, marmut populer menjadi Hewan Peliharaan di rumah. Tentu saja hal ini disebabkan oleh wajahnya yang imut membuat siapa saja ingin memeliharanya, terutama anak-anak. Namun, tetap saja jika ingin memelihara marmut harus ekstra hati-hati karena binatang ini dapat kabur jika tidak menyukai lingkungan barunya. Oleh karena itu, marmut harus dibiarkan terlebih dahulu agar dia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya tersebut.

Binatang penyuka sayuran ini juga sangat mudah kaget apalagi jika mendengar suara keras. Oleh karena itu, jika anda ingin berkomunikasi dengannya terlebih dahulu belailah dan ajaklah bicara dengan suara pelan dan lembut. Cara memegannya pun harus benar karena jika tidak, binatang bermata jernih ini akan menggigit.

Ternyata untuk menjaga kesehatannya, marmut juga memerlukan olahraga setiap hari. Lalu bagaimana cara membuat marmut berolahraga, kita cukup membuat rintangan dari pipa, batu bata, dan lain-lain sebagai wahana olah raga untuk marmut. Marmut sangat suka berlari-lari meloncati rintangan, bahkan ada juga marmut yang suka menyundul-nyundul bola kecil. Bulu marmut yang lembut dan panjang ternyata juga harus dirawat agar tidak mudah rontok.

Caranya dengan mengeramasi bulu marmut dengan shmpoo khusus. Kulit marmut pun perlu dijaga agar terawat kelembabpannya sehingga diperlukan shampo khusus untuk anak kucing, kuku marmut pun perlu diguntingi agar tidak terlalu panjang. Kegiatan mengguntingi kuku marmut dapat dilakukan satu bulan sekali agar marmut tidak kaget dan terbiasa.

Demikian lah Tips Menjaga Kesehatan Marmut dari saya semoga bermanfaat, dan selamat mencoba!!!

8/3/11

Tip Memilih Kandang Marmut Yang Sehat Dan Nyaman

Marmut merupakan binatang yang mirip tikus dengan nama lain Guinea Pig ini, adalah Hewan Peliharaan atau pet yang cukup banyak peminatnya. Oleh karena itu kebutuhan akan Kandang Marmut pun mengalami peningkatan.

Bagi anda yang memiliki Hewan Peliharaan ini atau berminat memulai bisnis kandang marmut, sebaiknya memperhatikan beberapa hal, agar marmut yang anda pelihara nantinya sehat dan nyaman, berikut ini Tips Memilih Kandang Marmut Yang Sehat Dan Nyaman;

Ukuran Kandang
Walaupun marmut adalah hewan yang imut-imut, tapi jangan sampai anda memberikan padanya kandang yang imut juga. Ukuran kandang yang terlalu kecil akan membuat sang marmut stress dan gampang sakit. Idealnya, ukuran panjang minimal Kandang marmut adalah 0,5 meter persegi. Itu jika satu marmut saja yang anda pelihara. Jika lebih dari satu, maka sebaiknya ukuran kandang ditambah sekitar 10 cm persegi per satu marmut.

Mainan
Si kecil ini sangat gemar bermain. Oleh karena itu, usahakan memberikan beberapa buah mainan untuk marmut agar perkembangan kesehatannya tidak tergangu. Biasanya, mainan favorit untuk marmut adalah roda berputar, ia sangat senang berlomba lari dengan teman satu kandangnya. Mungkin seperti kucing yang senang bermain tulang atau berkelahi bersama temannya.

Bisa juga anda tambahkan beberapa bola kecil yang berisi kelintingan, ini juga sangat disukai oleh marmut. Ia akan dengan lucuna mengeja dan memainkan kelintingan itu setiap saat. Jika anda menaruh beberapa mainan di dalam kandannya, marmut akan asyik bermain dan anda dapat terhibur menyaksikan tingkah lucunya yang mengemaskan.

Kelengkapan Lainnya
Jagan lupa pula untuk memberikan tempat minum dan juga wadah sebagai tempat makan, Sebuah kotak kecil beratap tempat ia tidur juga perlu disediakan, agar marmut dapat bersembunyi jika sedang merasa takut. Dan yang terakhir, jangan lupa beri alas yang nyaman di dalam kandang marmut tersebut. Bisa berupa jerami, atau serbuk kayu yang lembut. Gunanya selain untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat, juga memudahkan anda saat membersihkan kotoran si marmut.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak).

Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan
hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.

Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya.

Sistem Pencernaan Marmut
Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandakan dengan terdapatnya 4 bagian modifikasi lambung, yaitu;
  • perut besar atau disebut rumen
  • perut kitab atau sering disebut juga dengan omasum
  • perut jala (karena mungkin bentuknya yang mirip dengan jala), atau disebut juga retikulum
  • perut masam atau abomasum

keempat instrumen pencernaan pada marmut tersebut memiliki ukuran yang sangat bervariasi sesuai dengan jenis makann alamiah dan umurnya. Masing-masing instrumen tersebut memiliki kapasitas masing-masing, yakni; rumen 80%, abomasum 7-8%, omasum 7-8%, atau retikulum 5%.

Abomasum ini merupakan lambung yang sebenarnya pada sistem ruminansia hewan herbivora, dan pembagian kapasitas tersebut bisa dilihat secara kasat mata disaat marmut dengan otot spingter yang tengan berkontraksi.

8/1/11

Penyakit Pada Marmut

Memiliki marmut yang sehat tentunya adalah idaman setiap pemilik Hewan Peliharaan, marmut adalah jenis hewan yang tidak mudah sakit, tetapi ada beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang mereka, diantaranya:

Masalah gigi
Seperti jenis hewan pengerat lainnya, gigi marmut tumbuh terus sepanjang hidupnya. Marmut membutuhkan pola makan serat yang cukup tinggi untuk memastikan gigi mereka rata dan untuk mencegah agar tidak tumbuh melebihi batas. Indikasi penyebab masalah gigi adalah adanya kandungan air liur disekitar mulut, dada atau tangan bagian depan, dan ketidak mampuan marmut untuk memakan atau mengunyah makanan. Temui dokter hewan untuk minta nasehat apabila anda merasa kuatir.

Bisul
Dapat terjadi karena bertengkar atau terpukul, atau mungkin disebabkan oleh makanan yang tajam, sehingga bisa melukai mulut marmut. Hal ini bisa menyebabkan mulut marmut menjadi bengkak. Sebaiknya anda memindahkan marmut yang terserang bisul ke kandang lain dan segera mungkin hubungi dokter hewan untuk mendapat perawatan.

Masalah kulit
Marmut cendrung mengalami masalah kulit. Umumnya, masalah kulit yang dialami adalah semacam kudis. Kudis disebabkan oleh tungau kecil yang bersembunyi di permukaan kulit marmut. Garutan-garutan kecil yang menyebabkan gatal, mungkin dapat mengakibatkan timbulnya kudis yang parah dan juga bisa menyebabkan bulu marmut anda menjadi rontok. Sebaiknya bawa marmut anda kedokter hewan untuk mendapat perawatan lebih lanjut untuk masalah kulit ini.

Serangan lalat
Kotoran marmut ternyata dapat mengundang lalat untuk datang, baik itu dalam kandang maupun di bagian belakang tubuh marmut. Telur-telur lalat akan menetas menjadi belatung dan akan memakan kotoran marmut dan kemudian akan bersembunyi  di tubuh marmut dan memakan dagingnya. Hal inilah yang membuat marmut merasa tidak nyaman, menderita dan bahkan tak jarang banyak yang mati. Hindari serangan lalat dengan cara memindahkan atau membuang kotoran dari dalam kandang secara teratur, menyisir bulu marmut setiap hari dan pastikan sirkulasi udara kedalam kandang tetap terjaga. Berikut Info tentang Penyakit Pada Marmut

7/29/11

Makanan Marmut

Dengan memberi marmut makanan dengan kualitas baik akan menjamin kesehatan marmut itu sendiri. Kini, telah banyak jenis Makanan Marmut berkualitas yang tersedia di petshop.

Marmut memiliki perbedaan dengan kelinci dalam hal makan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan vitamin. Marmut harus mendapatkan asupan vitamin C dan asam folat langsung dari makanan atau pemilik Hewan Peliharaan tersebut. Hal ini berbeda dengan kelinci yang mampu menyediakan vitamin C dan asam folat sendiri.

Vitamin C bagi marmut bisa terpenuhi dengan memberikan suplemen vitamin C yang biasanya diberikan pada manusia, bisa juga dengan memberikan berbagai sayuran seperti kubis sebagai asupan vitamin bagi Hewan Peliharaan marmut. Selain itu, kebutuhan serat juga harus diperhatikan dan untuk memenuhi kebutuhannya mengunyah.

Dan untuk kebutuhan air bisa disediakan dengan menggantung botol air yang biasa digunakn sebagai tempat minum kelinci dan hamster.