1/3/12

burung manyar

Burung manyar (WEAVER BIRD) : Dari asal katanya weaver = penenun, dipakainya istilah burung penenun ini karena burung ini sangat trampil menenun ranting, daun dan serat tumbuhan menjadi sarang yang indah. Burung manyar termasuk burung passerine kecil yang dekat dengan jenis  finch. Masuk dalam bangsa burung penyanyi (Passeriformes).

Habitatnya  kebanyakan di daerah Sahara sub Afrika ,dan beberapa bisa ditemui di daerah tropis Asia  maupun di Australia. Ciri ciri jantan biasanya lebih berwarna dan cerah, biasanya di merah atau kuning dan hitam, beberapa jenis memperlihatkan variasi di warna hanya pada musim kawin. Burung penenun, juga dikenal sebagai penenun finches. Bentuk Sarang sangat variatif baik dalam ukuran, bentuk, bahan yang dipakai, dan ilmu pengetahuan tentang teknik konstruksi dari jenis ke jenis, bahan untuk membangun sarang  meliputi serabut daun, ilalang, dan ranting. Banyak jenis menenun mempergunakan serabut daun, meskipun sarang burung penenun biasanya berbentuk seperti kepala kerbau, berbentuk pentung berantakan ada juga yang beberapa berbentuk bola. Burung Manyar yang berasal  dari Afrika  membangun bersarang seperti rumah / apartemen, dimana 100 ke 300 pasangan yang punya botol/ terpisah membentuk kamar-kamar .

Manyar adalah burung sosial yang hidup secara berkelompok. Burung membangun sarang mereka bersama-sama, sering beberapa ke satu cabang pohon. Biasanya burung laki-laki menenun bersarang dan mempergunakannya sebagai suatu format peraga untuk menggoda calon perempuan. Burung penenun adalah arsitek dari dunia burung. Tempat mencari makan burung ini adalah tempat bersemak, akasia berduri. Di alam suara burung ini terdengar melengking keras, diantara sarang sarang yang ada di tajuk tajuk pohon tinggi. Suaranya melengking dan bersahutan satu sama lain. Mengapa burung ini dimasukan ke dalam bangsa burung penyanyi, karena dalam kenyataannya burung ini dapat menyanyikan suara dengan merdu. Jika di alam yang terdengar hanya terdengar lengkingan suara burung manyar dengan volume tinggi, maka dalam perkembangannya ternyata burung ini dapat menjadi hewan peliharaan pula yang di master dengan suara burung lain. Suara master burung yang biasanya dapat diadopsi oleh burung ini adalah ciblek, kenari, prenjak dan lainnya. Bukan hanya dapat dimaster, burung ini juga dapat menjadi master bagi burung lain. Besetan suara awal burung manyar yang  keras dan berfrekwensi tinggi, jika dapat diadopsi oleh burung seperti kenari atau Cucak Hijau bahkan Murai Batu diyakini akan menjadi senjata andalan.

12/30/11

Burung Poksai

Burung poksai atau garraulax palliatus atau yang dikenal juga dengan sebutan The Sunda Laughingthrush banyak ditemukan di negara Brunei, Indonesia dan Malaysia. Burung poksai yang terdapat di Indonesia adalah jenis poksai kuda atau yang disebut Garrulax Rufifrons, spesies ini merupakan spesies yang endemik di Indonesia.

Hewan Peliharaan ini mempunyai ciri jambul dan juga ekor yang cukup panjang, habitat alaminya yaitu daerah subtropis atau tropis lembab atau daerah hutan tropis yang lembab atau juga daerah pergunungan yang cukup lembab. Untuk populasi burung ini, laju produksi cukup mendekati ukuran standar oleh karena itu burung ini paling sedikt mendapat perhatian.

12/28/11

Burung Nuri

Burung yang memiliki bulu berwarna-warni ini dikenal dengan kecantikannya. Keluarga burung berparuh bengkok ini dapat ditemukan dikawasan timur indonesia tepatnya di Pulau Seram, burung yang terkenal karena kecantikan warna bulu-bulunya ini memiliki postur tubuh sedang, namun kokoh. Kepalanya besar dengan paruh besar dan berkait. kakinya kuat dan lincah dengan jari yang menghadap ke belakang. Tentu saja, jika diperhatikan, burung ini selain cantik juga gagah. Burung pemakan buah-buahan, biji-bijian ini sangat suka membuat sarang di lubang-lubang yang ada di pohon. Kemampuan terbangnya sangat cepat, suaranya yang tajam dan keras mampu membuat siapa pun berpaling untuk memperhatikan keindahannya.

Burung nuri memiliki beberapa spesies, namun yang terkenal adalah nuri pelangi. Pulau Maluku memiliki beberapa pulau kecil yang didiami oleh nuri pelangi, beberapa daerah pun menjadi daerah penyebaran spesiesnya diantaranya Sumbawa, Papua Barat, Flores, dan Lombok. Burung cantik yang dikenal dengan nama burung kasturi, ekornya yang agak bersudut merupakan ciri khas burung ini, selain itu para kolektor sangat menyukai warnanya yang indah dan cantik. Burung nuri pelangi memiliki sisik-sisik di bagian bawah bulunya. Hal itulah yang membuat warnaya menjadi semakin cantik. Burung nuri pelangi sangat suka terbang berbarengan dengan kelompoknya. Saat terbang bersama biasanya mengeluarkan suara yang sangat ramai. Selain burung nuri pelangi, burung nuri jenis lain yang sangat cantik yaitu; burung nuri merah kepala biru, ada juga nuri merah yang memiliki bulu-bulu berwarna merah, namun berwarna kepala hitam. Dan yang tidak kalah cantik, yaitu burung nuri berwarna hijau dan kuning. Selain itu, ada juga burung nuri berwarna hijau dan kuning.

Ada juga nuri yang memiliki sayap hitam bahkan yang berwarna hitam. Sayangnya, saat ini burung nuri yang terkenal dengan kecantikan dan keindahan warna bulunya sudah hampir punah. Hal ini disebabkan oleha habitat tempat tinggalnya yang rusak, hutan-hutan tempat tingggal yang ditebangi pohon-pohonnya sehingga burung ini kehilangan tempat tinggal. Selain itu, burung nuri banyak ditangkapi oleh pemburu untuk dijadikan Hewan Peliharaan. Tentu saja, hal ini dikarenakan banyak sekali yang menyukai burung ini.

12/27/11

Burung Kutilang

Burung Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga. Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm. Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga. Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki hitam.

Burung kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak Belukar dan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Burung kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa berbagai jenis serangga, ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman. Kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..! ; atau bersiul berirama yang terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang.. berulang-ulang di atas tenggerannya sejak menjelang subuh sampai sore hari dan memang biasa berisik pada saat matahari terbit dan menjelang matahari terbenam. Burung kutilang sangat menyukai air untuk mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung kutilang tergolong burung yang sering membuang kotoran. Ketika membuang kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut dari atas ke bawah. Sarang burung kutilang berbentuk cawan dari Anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telur dua atau tiga butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu. Tercatat bersarang sepanjang tahun kecuali Nopember, dengan puncaknya April sampai September. Burung kutilang menyebar luas di Tiongkok selatan dan Asia Tenggara (kecuali Malaysia), Jawa serta Bali. Diintroduksi ke Sumatra dan Sulawesi, beberapa tahun yang silam burung ini juga mulai didapati di Kalimantan.

Burung kutilang dapat dijadikan Hewan Peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Jika dipelihara dengan baik terlebih dari anakan, burung kutilang akan sangat jinak seperti kucing peliharaan yang manja. Burung kutilang tergolong binatang yang setia kepada tuannya apabila sering diperhatikan Jika sudah jinak burung kutilang ketika dilepas maka dia akan kembali lagi ke sarangnya jika dipanggil tuannya. Tentu saja ketika dilepas haruslah diawasi karena besar kemungkinan kucing akan memangsanya. Burung kutilang seharusnya dapat dijadikan burung lomba untuk burung berkicau. Tembakan-tembakan suara yang dihasilkan cukuplah keras dan memiliki variasi suara yang bagus jika dimaster dengan benar. Burung kutilang tergolong burung yang pandai. Dia bisa dimaster berbagai macam suara baik burung lain atau suara-suara lainnya termasuk suara siulan orang. Jika diajarkan setiap hari dalam hitungan minggu burung kutilang akan dapat meniru suara tersebut. Namun sayang burung kutilang masih dianggap sebelah mata oleh para pecinta burung kicauan. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah burung kutilang yang banyak di alam liar sehingga harganya murah menyebabkan rendahnya prestise memelihara burung ini.

12/23/11

Burung kiwi

Burung kiwi adalah salah satu dari jenis burung yang tidak bisa terbang. Tubuhnya bisa tumbuh hingga seukuran ayam, dengan bobot 2-5 kg. Daerah persebaran alami spesies burung ini pun terbatas hanya di Selandia Baru. Burung ini terdapat dalam tiga spesies, Apteryx australis terdapat di tiga pulau utama Selandia Baru. Sementara Apteryx oweni dan Apteryx haasti hanya terdapat di pulau Selatan saja. Burung yang konon bisa hidup selama 20 tahun ini adalah burung yang setia kepada pasangannya. Hanya anehnya sang betina lebih dominan dalam perkawinan Model pengaturan seperti ini ternyata sangat istimewa dan adil. Hal ini sangat langka bahkan di dunia burung dan banyak keistimewaan dari burung kiwi ini dibanding dengan burung Hewan Peliharaan lain, Kok bisa? Kuncinya pada pembagian tugas. Dalam masa berbiak energi sang betina sebagian besar akan dihabiskan untuk mengeluarkan telur. Walau hanya 1-2 butir, ukuran telur burung Kiwi luar biasa besar. Selain ukurannya, berat telur ini sungguh mengherankan, bobotnya bisa mencapai 25% berat tubuh induknya! Dibandingkan kerabatnya, burung unta yang telurnya cuma 2% dari berat tubuh induknya, dan berat bayi manusia kira-kira hanya 5% saja dari berat ibunya dan telur ini dierami sekitar 75 hari – 80 hari. Oleh karena itu, pekerjaan selebihnya dilakukan si pejantan, termasuk urusan merapikan sarang, mengerami telur, sampai menemani si kecil mencari makan setelah telurnya menetas. Hebat kan? Burung Kiwi memang deh, kecil-kecil cabe rawit…..diantaranya lubang hidung burung Kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya, tidak punya ekor dan sayapnya sangat kecil, oleh karena keadaan sayapnya yang sangat kecil itu burung kiwi tidak bisa terbang. Paruhnya langsing dan tajam hal ini sesuai dengan makanannya yaitu hewan- hewan kecil seperti cacing dan hewan- hewan lain. Lubang hidung burung kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya.

Burung kiwi merupakan burung yang hidupnya nokturnal yaitu keluar dan mencari makan pada waktu malam hari. Kiwi biasa mencari makan di malam hari. Itulah yang membuat kiwi jarang terlihat oleh manusia. selain itu, kiwi juga termasuk burung pemalu. Untuk mengambil makanan dari dalam tanah, burung kiwi biasa menggunakan paruhnya yang panjang dan tajam. Uniknya, diujung paruhnya itu terdapat indra penyecap makanan. Makanan kegemarannya adalah cacing tanah, serangga tanah, buah–buahan semak, dan hewan–hewan kecil yang berbau. biasanya kiwi tinggal di dalam lubang–lubang akar pohon besar. Musim kimpoi adalah saat membuat teritori. Ukuran teritori ditentukan oleh sejauh mana suara teriakan sang pejantan masih bisa terdengar. Luasnya bervariasi, dari hanya 2 hektar hingga lebih dari 100 hektar. Burung ini hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Tak seperti burung-burung lain di luar Selandia Baru, yang hidup bersama hewan mamalia, burung-burung Selandia Baru mengeluarkan bau menyengat saat memproduksi lilin untuk melindungi bulu-bulu mereka. Disaat tidur kiwi gemar melipat paruh dan kepalanya kedalam, kemudian menutupinya dengan bulu–bulunya. Kalau bertamu musuh, kiwi akan menyelamatkan diri dengan berlari.

Saat ini spesies kiwi termasuk sebagai hewan langka, maka dengan dijadikannya ia sebagai ikon Negara akan mendorong banyak upaya pelestarian dan perlindungan bagi kelangsungan hidup kiwi agar tidak punah. Ternyata burung kiwi hanya dapat hidup di tempat gelap. Jika mereka terkena sinar matahari, maka mereka akan sakit dan lama2 bisa menyebabkan kematian. Kiwi berbau seperti jamur atau amonia. Hal inilah yang bisa jadi menyebabkan spesies itu kini terancam punah.

12/22/11

Burung kuntul

Burung kuntul terdiri dari dua macam yaitu burung kuntul (Egretta garzetta) dan Burung kuntul kerbau. Pada musim kawin, burung ini mempunyai dua bulu hias putih yang tipis memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak bulu pada punggungnya yang meluas melebihi ekor. Kenapa dinamakan burung Kuntul Kerbau? burng ini sangat suka mencari makan di dekat kerbau atau sapi yang merumput. Burung ini mempunyai bentuk tubuh yang lebih ramping daripada Blekok Sawah. Hampir semua bulunya berwarna putih. Namun, selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher, dan punggungnya bisa berubah menjadi berwarna kuning kerbau dan paruhnya kuning dan lebih tebal daripada kuntul lain. burung ini biasa kita temui di daerah Sulawesi, sampai Nusa Tenggara.

Kuntul Kerbau adalah sejenis burung yang sangat dikenal oleh peternak kerbau sebagai pengawas dan pemakan parasit pada ternak seperti detak dan lalat. Sebuah studi di Australia menemukan bahwa Kuntul Kerbau mengurangi banyaknya lalat yang mengganggu lembu dengan patukan secara langsung pada kulit kerbau. Hal ini membuat pengusaha peternakan dan Hawaiian Board of Agriculture and Forestry menjadi burung ini sebagai Hewan Peliharaan.

Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia. Burung Cangak dan Kowak juga termasuk keluarga Kuntul. Burung kuntul sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "s" dan tidak diluruskan, berbeda dengan burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis (Threskiornithidae) yang meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang. Dalam bahasa Melayu, burung dari keluarga Ardeidae dan Ciconiidae disebut Bangau, sedangkan di Indonesia istilah Bangau digunakan untuk burung dari keluarga Ciconiidae. Habitat burung Kuntul di lahan basah, di pantai atau terumbu karang.

12/21/11

Burung Kenyalang

Burung ini terdapat di pulau jawa, Sumatera, Kalimatan, Malaysia, dan Semenanjung Malaysia. Burung kenyalang atau yang dikenal juga dengan nama enggang badak ini hidupnya berpasangan, karena burung kenyalang betina sangat mengandalkan jantannya untuk menjaga dan menungguinya ketika dia sedang bertelur dan mengerami sampai membesarkan anak-anak mereka.

Sarang burung ini berada di dalam batang pohon yang ditutup dengan lumpur hingga yang tersisa hanya lubang kecil tempat jantan memberikan makanan yang dibawahnya kepada sang betina yang tinggal di dalam bersama telur-telurnya. Burung enggang badak makan buah-buahan, serangga, reptilia kecil, tikus, dan burung kecil.

12/20/11

Burung Perkutut

Burung Perkutut (Geopelia striata) banyak hidup di hutan-hutan dataran rendah. Sebagai burung yang masuk dalam suku Columbidae, perkutut mempunyai banyak kerabat dekat seperti peragam dan punai yang tersebar luas di seluruh dunia. Namun, khusus jenis perkutut penyebarannya hanya terbatas dari Semenanjung Malaya sampai Australia. Di Indonesia jenis perkutut cukup banyak. Penghobi membedakan perkutut yang ada sesuai dengan daerah asalnya, misalnya perkutut Sumatera, perkutut Jawa, perkutut Bali, dan perkutut Nusa Tenggara. Khusus untuk di Jawa, masih dibedakan lagi sesuai dengan asal daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil perkutut berkualitas, misalnya perkutut Pajajaran, perkutut Mataram, perkutut Majapahit, perkutut Tuban, dan perkutut Madura. Di Jawa dulunya perkutut banyak dijumpai di daerah bersemak terbuka yang kering atau di pinggiran hutan yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bahkan, dulu perkutut juga sering dijumpai mencari makan di ladang atau persawahan.

Umumnya perkutut hidup dan mencari makan secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Burung-burung ini biasanya makan di atas permukaan tanah. Tidak jarang ditemukan perkutut yang sedang minum secara bersamaan pada sumber air. Karena tidak mudah terganggu dengan kehadiran manusia dan bisa didekati dalam jarak beberapa meter, perkutut dikenal sebagai burung yang agak jinak. Bila merasa terancam, burung ini akan terbang cepat dan berhenti dalam jarak yang pendek atau bertengger di atas pohon yang tidak jauh dari tempat asalnya. Di alam bebas perkembang biakan perkutut tidak sebaik di breeding farm. Di alam bebas perkutut hanya bertelur dua sampai tiga kali setahun yang terjadi pada bulan Januari-September. Musim berbiak ditandai dengan pembuatan sarang oleh sepasang perkutut yang sedang berahi. Bentuk sarang agak datar dan tipis. Bagian bawah sarang dibuat dari kumpulan ranting yang agak kasar, sedangkan bagian atasnya dilapisi daun rerumputan kering atau serabut yang lebih halus. sarang umumnya diletakkan pada pohon atau semak yang tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah.

Beberapa hari setelah sarang jadi, perkutut betina akan bertelur sebanyak dua butir. Telur ini berwarna putih dengan bentuk oval. Ukuran telur kurang lebih 22 X 17mm. Telur akan dierami secara bergantian oleh kedua induk selama kurang lebih dua minggu, setelah itu telur menetas. Anak perkutut yang baru menetas tampak berwarna merah, tidak mempunyai bulu, dan matanya masih tertutup. Pada saat seperti ini anakan masih memerlukan kehangatan dari tubuh induknya. Oleh karena itu, induk akan mengeraminya sampai tumbuhnya bulu (sekitar umur dua minggu). Anakan perkutut yang baru menetas oleh induknya diberi makan berupa susu yang dihasilkan oleh tembolok induknya. Proses penyusuan ini berjalan sesuai dengan naluri alamiah burung. Anak yang belum bisa melihat tersebut menyentuh-nyentuhkan paruhnya ke arah mulut induknya. Setelah mengena, anakan tersebut akan memasukkan kepalanya di tenggorokan induknya. Proses inilah yang dinamakan menyusu. Bersamaan masuknya kepala si anak ke tenggorokan induk, si induk akan memuntahkan isi tembolok yang berupa cairan dan langsung masuk ke mulut si anak. Proses penyusuan ini biasanya berlangsung sampai si anak keluar bulu atau sudah bisa terbang. Perkutut tangkapan hutan yang telah lama menjadi Hewan Peliharaan lazim disebut perkutut lokal. Perkutut tersebut biasanya sudah pandai manggung, tetapi sayang sulit diternak. Kendalanya perkutut lokal sangat lamban atau tidak mudah berkembang biak. Upaya menyilangkan induk jantan perkutut lokal dengan induk betina perkutut Bangkok juga lambat atau tidak selancar perkutut Bangkok murni. Akhirnya banyak yang memilih indukan jantan maupun betina perkutut Bangkok murni karena lebih efektif.

Perkutut-perkutut lokal tersebut sebenarnya dalam hal suara tidak terlalu berbeda jauh walaupun masing-masing mempunyai ciri khas. Perkutut dari satu daerah mempunyai perbedaan dengan perkutut dari daerah lain, tetapi perbedaannya tidak begitu mencolok. Bahkan, dalam hal ukuran atau berat badan hampir tidak berbeda. Perkutut tergolong dalam kelompok burung kecil (betina 19-21 cm dan jantan 20-24 cm) dengan berat antara 60-70 gram. Warna tubuh didominasi dengan warna cokelat dengan ekor agak panjang. Warna pada bagian kepala abu-abu dengan bagian belakang kecokelatan. Leher dan bagian sisinya bergaris halus. Bagian punggung berwarna cokelat dengan tepi-tepi bulu berwarna hitam. Bulu sisi terluar pada ekor berwarna agak kehitaman dan pada bagian ujungnya putih.

Iris (selaput pelangi mata) abu-abu agak kebiruan, paruh abu-abu, dan kaki merah jambu. Warna lain yang menjadi ciri khas perkutut adalah bulu pada punggung sayap, sisi leher, dada, dan bagian sisi badan berwarna cokelat agak keabu-abuan. Jenis perkutut lokal semakin hari semakin kurang diminati oleh penggemar perkutut terhadap suara yang semakin meningkat. Sekarang ini penggemar perkutut menuntut suara yang lebih bagus. Artinya, penggemar perkutut sekarang bukan hanya berpatokan pada munculnya suara depan, tengah, dan belakang saja, melainkan lebih berkembang lagi pada tarikan suara depan yang panjang, tekanan suara, bersihnya suara, dan sebagainya. Tambahan tuntutan tersebut jelas tidak bisa di peroleh dari burung tangkapan alam atau lokal, sebab umumnya suara burung lokal ringan dan datar. Oleh karena itu, tanpa disadari orang harus beralih pada perkutut hasil silangan. Hanya dengan cara silangan penggemar bisa memperoleh suara perkutut sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan cara silangan inilah akhirnya penggemar perkutut di tanah air minded dengan perkutut keturunan asal Bangkok (silsilah keturunan). Perkutut asal Bangkok tersebut umunya mempunyai kualitas suara yang bisa diandalkan, baik pada irama dan tekanan suara (depan, tengah, dan belakang) maupun powernya. Hal itu tidak lepas dari kepiawaian dari penangkar di sana yang memang diakui cukup ahli dalam soal silang-menyilang perkutut.

12/19/11

Burung Kolibri

Banyak orang akan sepakat bahwa kolibri adalah salah satu jenis burung yang indah dan menarik. Burung kolibri ini masih banyak terdapat di berbagai pelosok Indonesia, termasuk di Kartasura. Sayangnya, saat ini kolibri banyak diburu untuk diperjualbelikan sebagai Hewan Peliharaan untuk tujuan hobi dan lomba. Padahal burung ini bisa menjadikan halaman rumah atau kebun kita lebih asri ketika dia datang dan mencari madu di tetumbuhan dekat rumah.

Apa itu burung Kolibri?
Kurang lebih terdapat 340 spesies burung kolibri di dunia dan kebanyakan dari mereka hidup dan berkembang biak di Amerika Selatan. Burung Kolibri adalah burung yang suka bermigrasi dan mengembara dengan jarak yang sangat jauh hanya untuk bertelur. Setidaknya terdapat 16 spesies burung kolibri berkembang biak di Amerika Serikat.

Burung kolibri memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Dari burung kolibri dengan bulu yang polos sampai bulu yang berwarna warni dan memiliki sayap yang indah. Salah satu yang mudah dikenali adalah spesies burung kolibri yang hidup di Amerika Serikat yang biasa disebut burung kolibri leher rubi (Ruby-Throted Hummingbird).  Panjangnya sekitar tiga inchi dan memiliki bulu disekitar leher berwarna merah.

Jenis burung terkecil adalah burung kolibri lebah (Bee Hummingbird). Diberi nama seperti itu karena ukurannya yang hampir menyamai lebah. Jenis yang terbesar dari burung kolibri bernama burung kolibri raksasa (Giant Hummingbird) yang ukurannya 8 inchi lebih tinggi dari burung kolibri lebah. Terdapat satu jenis burung kolibri yang paling jarang ditemukan yakni burung kolibri ekor indah (Marvellous Spatuletail Hummingbird). Burung jenis ini hidup di Peru dan dikenali dari bulu ekornya yang sangat panjang. Burung ini juga memiliki warna biru yang sangat mempesona dan biasanya digunakan untuk menarik perhatian para betina.

Umur burung kolibri mencapai 3 sampai 4 tahun. Makanan utamanya adalah serbuk sari yang manis dan mereka menggunakan lidahnya yang panjang untuk menjilat nektar yang ada didalam bunga. Selain nektar mereka juga biasanya memakan serangga-serangga kecil. Disamping bentuknya yang lucu dan menggemaskan ternyata burung kolibri merupakan tipe burung yang sangat menjaga teritorialnya. Ketika mereka tidak pergi untuk mencari makan, mereka akan bertengger di ketinggian dan akan menyerang penyusup yang masuk ke wilayah mereka.

Bagaimana cara mereka terbang?
Sayap burung kolibri mengepak sangat cepat sehingga tidak mudah untuk melihatnya. Semakin kecil ukuran burung kolibri maka semakin cepat kepakan sayapnya. Sayap tersebut akan mengepak sebanyak 15 sampai 80 kali dalam satu detik tergantung jenis burung kolibri tersebut. Saat mengepak timbul suara berdengung, oleh sebab itu burung ini dalam bahasa inggris bernama hummingbird. Burung kolibri memiliki gaya terbang yang berbeda dari burung-burung lainnya. Burung ini mampu bergerak keatas dan kebawah dengan cepat. Sehingga hal ini membuatnya mampu melakukan gerakan yang sulit dilakukan burung lain

seperti terbang di tempat yang sama beberapa menit, terbang kedepan, terbang mundur, kesamping, dan dari atas ke bawah. Mereka mampu bertengger di satu pohon selama 5 menit dan kemudian dalam sekejap mata pindah ke pohon yang lain.

Kebanyakan buruk melakukan gerakan kebawah membutuhkan banyak energi sedangkan gerakan keatas membutuhkan sedikit energi. Dikarenakan burung kolibri melakukan gerakan keatas dan kebawah secara bersamaan maka dibutuhkan energi yang sangat banyak apalagi tanpa beristirahat. Jika diumpamakan burung kolibri adalah manusia, setidaknya dibutuhkan 30.000 kalori sehari untuk melakukan gerakan akrobatiknya. Burung kolibri juga memiliki proporsi hati yang sangat besar di dalam tubuhnya dan juga memiliki detak jantung yang mencapai 1000 detak jantung per menit saat terbang dan 200 detak jantung per menit ketika tidur. Sungguh sangat menakjubkan.

12/7/11

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih yang merupakan burung khas Papua, terutama yang jantan, memiliki bulu-bulu yang indah layaknya bidadari yang turun dari surga (kayangan). Keindahan bulu Cendrawasih tiada duanya. Oleh masyarakat Papua, burung cendrawasih dipercaya sebagai titisan bidadari dari surga. Dulunya burung ini dianggap sebagai burung cantik tetapi tidak berkaki. Mereka tidak akan turun ke tanah tetapi hanya berada di udara saja lantaran bulu-bulunya yang indah. Karena itu kemudian burung Cenderawasih terkenal sebagai Bird of Paradise atau Burung Surga (Kayangan). Dan beberapa jenis yang terkenal adalah dari genus Paradisaea yang penamaannya berasal dari kata Paradise. Burung-burung Cendrawasih mempunyai ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantan. Umumnya bulunya berwarna cerah dengan kombinasi beberapa warna seperti hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.

Ukuran Burung Cenderawasih beraneka ragam. Mulai dari yang berukuran 15 cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius), hingga yang berukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam (Epimachus albertisi) atau yang beratnya mencapai 430 gram seperti pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung (Manucodia comrii). Keindahan bulu Cendrawasih jantan digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Untuk ‘merayu’ betina agar bersedia diajak kawin, burung jantan akan memamerkan bulunya dengan melakukan tarian-tarian indah. Sambil bernyanyi di atas dahan, pejantan bergoyang dengan berbagai gerakan ke berbagai arah. Bahkan terkadang hingga bergantung terbalik bertumpu pada dahan. Namun, tiap spesies Cendrawasih tentunya punya tipe tarian tersendiri.

Burung Cendrawasih mempunyai habitat hutan lebat yang umumnya di daerah dataran rendah. Burung dari surga ini dapat dijumpai di beberapa pulau di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua. Selain itu juga dapat ditemukan di Papua Nugini dan Australian Timur. Burung Cendrawasih ini dulu populasinya cukup banyak di hutan Papua, tapi karena terus diburu, akhirnya populasi burung ini menurun tajam dan semakin sulit ditemui. Bukan hanya diburu untuk dijadikan sebagai Hewan Peliharaan, tetapi habitat berkembangbiaknya pun semakin sempit karena banyak penebangan hutan.