Anis Merah (AM) harus diakui merupakan salah satu Hewan Peliharaan Burung Primadona.
Tak mengherankan kalau burung ini sangat banyak penggemarnya. Konon,
merawat AM merupakan pekerjaan yang melahkan. Tentunya itu berlaku untuk
penghobi yang baru saja terjun ke dunia kicauan, atau penghobi lama
tetapi belum secara intens memelihara Anis Merah. Padahal, menurut sebagian Penghobi
yang telah lama berkutat dengan AM, burung ini cukup mudah
penanganannya. Tentu saja jika kita telah mengetahui dan memahami
karakter atau sifat dasar dari burung tersebut. Apa karakter dasar anis
merah? Memelihara Burung
dari muda (trotol atau bahan) memang mempunyai cita rasa tersendiri.
Selain harganya relatif lebih murah karena masih berupa bahan, Apalagi
ketika dewasa ternyata burung yang kita rawat dari kecil mempunyai
penampilan yang bagus di lapangan. Hal ini akan memberikan rasa puas
yang lebih dari pada kita membeli burung yang sudah jadi. Namun
kita harus jeli untuk membeli burung bahan atau trotol, jangan sampai
kita sudah susah payah merawat dari kecil ternyata ketika dewasa burung
tidak mempunyai kualitas suara yang istimewa. Oleh karena itu kita harus benar-benar selektif dalam memilih burung bahan atau trotol.
Berikut tips memilih burung Anis Merah (AM) yang bagus, berdasarkan ciri fisik (katuranggan) :
1. Pilih AM jantan, biasanya memakai ring atau kita bisa minta garansi ke penjual bahwa AM yang kita beli jantan.
2. Pilih
AM yang sehat, tidak sakit & tidak cacat fisik. Biasanya AM yang
sehat mempunyai sinar mata tajam tdk mengantuk / sering tidur dan tidak
bersemangat.
3. Bentuk mata besar & sinar mata tajam.
4. Bentuk kepala lonjong.
5. Bentuk paruh tebal, besar dan panjang. Biasanya mempunyai power suara yang kuat.
6. Bentuk paruh jika dilihat dari atas terlihat lancip keatas (seperti bentuk buah belimbing).
7. Sobekan paruh pilih yang paling dekat dengan mata.
8. Bentuk lubang hidung memanjang dan lebar.
9. Posisi lubang hidung dekat dengan pangkal paruh.
10. Bentuk leher panjang.
11. Postur badan proposional (leher, badan dan ekor yang panjang) dan tidak gemuk.
12. Sayap mengepit rapat (singset).
13. Jari-jari panjang.
14. Ekor berbentuk huruf M.
Gaya teler dendasarkan pengamatan bentuk fisik:
Gaya Teler Klasik;
Bila cara berdirinya tegak, sehingga kaki tampak lebih panjang & jenjang.
Gaya Teler Doyong;
Bila cara berdirinya cenderung ngangkang, artinya posisi jari-jari atau telapak dalam mencengkeram di pangkringan tampak melebar, sehingga posisi badan menjadi lebih rendah. AM dengan gaya teler doyong sekarang sedang banyak diminati.
Tips
ini berlaku untuk memilih AM mulai dari trotol, usia muda (bahan)
ataupun sudah berumur. Semoga kita bisa memoles dari burung bahan
menjadi burung jawara.