Burung sanger adalah salah satu burung jenis viking, eldel sanger yang masih sekerabat dengan burung kenari ini, mempuyai suara yang demikian indah dan merdu, dengan suara kicauan yang mengalun turun naik, jika dilukiskan tidak ubahnya seperti bunyi air terjun di alam bebas. Selain tidak terlalu sulit dalam hal pemeliharaan jenis ini relatif lebih tahan pada gangguan nyamuk dan perubahan cuaca. Pola makannya pun kurang lebih sama atau bisa dibilang lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis kenari. Jika kenari menggunakan hampir 50% cannary seed untuk pakannya, maka burung sanger lebih menyukai Jewawut (Kunyit : sunda) untuk makanan pokoknya yang menurut hitungan harga, lebih ekonomis.
Burung sanger relatif lebih mudah untuk di jodohkan namun kurang di minati sebagai hewan peliharaan oleh peternak dan penghobiest karena nilai ekonomis yang tidak terlalu menjanjikan (anakan sanger saat ini terjual antara Rp. 150.000,- Rp. 200.000,- pada usia 3-4 bulan dengan kondisi telah diketahui berkelamin jantan, bandingkan dengan anakan Blackthroat yang mencapai Rp. 350.000,- sampain dengan Rp. 400.000,- ), karena alasan kurang populer dan prestise maka anakan sanger lebih sulit untuk di jual dibandingkan dengan burung jenis kenari ataupun Blackthroat. Anakan Blackthroat sendiri lebih mudah untuk di jual, namun terkendala dengan supply yang masih sedikit sehingga harganya menjadi cukup fantastis untuk ukuran burung bakalan. Bagi sebagian penggemar burung lomba, selain untuk master burung kenari, kedua jenis burung ini juga dapat dijadikan master (pengisi suara tambahan). Khususnya untuk burung jenis Anis Kembang, Muray Batu dan beberapa burung lainnya. Karena speed atau kerapatan kicauan burung ini yang memang dapat diandalkan dan memperindah suara burung yang akan di ikut sertakan dalam lomba.