7/15/11

Hairball Penyebab Kucing Muntah

Kucing adalah Hewan Peliharaan yang sangat bersih. Saking bersihnya hingga mereka menjilati dan menyisir badan dan bulunya untuk menghilangkan kotoran dan bulu yang rontok. Kegiatan ini sering juga disebut grooming.

Lidah kucing berbentuk seperti sisir, dipermukaanya terdapat duri-duri kasar yang bisa terlihat jelas bila dilihat dengan mikroskop. Pada saat grooming, bulu-bulu yang rontok tersangkut di lidah, ditelan dan masuk ke saluran pencernaan. Bulu-bulu ini melewati usus dan dikeluarkan melalui feces.

Bagaimanapun juga, bulu-bulu ini bisa saja menumpuk dan menggumpal di lambung atau usus, membentuk sebuah bola bulu yang sering disebut hairball. Hairball ini akan dikeluarkan lewat feces atau melalui muntah. Hairball jarang sekali menyebabkan masalah serius, tetapi hairball sering sekali terjadi pada kucing-kucing yang berbulu panjang. Apalagi bila kucing tersebut bulunya sedang rontok atau tidak disisir setiap hari.

Pada beberapa kejadian (jarang sekali terjadi), hairball menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan masalah/penyakit. Hairball ini bisa saja menyumbat esofagus (saluran penghubung mulut & lambung), lambung, usus kecil atau usus besar. Bila tidak segera diobati, masalah ini dapat berakibat fatal bagi kucing. Pada kasus-kasus parah, tindakan bedah diperlukan untuk mengeluarkan hairball yang menyumbat.

Segera hubungi dan konsultasikan dengan dokter hewan, bila anda mencurigai kucing kesayangan anda mengalami hairball.

Tanda-tanda hairball :
- Batuk-batuk
- Muntah. pada muntahan biasanya terlihat adanya gumpalan bulu. Gumpalan bulu bisa berbentuk seperti bola kecil  atau agak panjang seperti feces. Untuk meyakinkan gunakan ranting atau tongkat kecil dan tekan gumpalan tersebut. Bila feces biasanya lunak, sedangkan hairball agak kenyal dan terasa seperti ada serabut/rambut. Ukuran hairball bervariasi mulai dari sebesar kelingking bayi hingga sebesar jempol orang dewasa. Bisa saja perlu beberapa kali muntah agar hairball bisa keluar semuanya. Pada beberapa kasus, hairball dapat menyebabkan muntah hingga 1 minggu. Muntah biasanya berhenti setelah seluruh hairball keluar.
- Penurunan berat badan atau hilang nafsu makan. Hal ini bisa terjadi bila muntah berkepanjangan atau bila hairball tidak dapat dikeluarkan melalui muntah atau feces.
- Makan rumput/tanaman. Kadang-kadang kucing suka makan rumput atau tanaman dengan tujuan merangsang muntah sehingga hairball dapat keluar. Bisa juga serat-serat dari rumput bercampur dengan hairball, sehingga hairball dapat keluar lebih cepat melalui feces. Hati-hati dengan tanaman yang beracun bagi kucing.

Pengobatan
Sebagian besar hairball dikeluarkan secara normal melalui feces atau muntah. Segera konsultasikan dengan dokter hewan bila kucing anda mengalami masalah hairball. secara teratur berikan kucing anda sedikit rumput khusus kucing (bila kucing menyukainya). Serat khusus untuk kucing atau laksatif (semacam pencahar) yang terbuat dari petrolatum/ lilin/vaselin khusus. Berbagai laksatif & obat-obatan yang bertujuan mengurangi akibat buruk hairball juga tersedia di petshop-petshop.

Pada beberapa kasus diperlukan tindakan bedah untuk mengeluarkan hairball. Berbagai penyakit menular juga menyebabkan muntah pada kucing. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan bila kucing anda muntah.

Pencegahan
Mandikan dan sisir kucing anda secara teratur, terutama pada musim panas/kemarau atau pada saat bulunya sedang rontok. Semakin banyak bulu rontok yang disisir, semakin sedikit bulu yang ditelan kucing dan semakin kecil resiko kucing anda terkena hairball.

Pemberian serat/rumput khusus kucing (dijual di petshop) secara teratur juga mengurangi resiko terjadinya hairball. selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum memberikan berbagai produk yang dapat mengatasi hairball.

7/14/11

Umur Kucing

Pastinya kita pernah bertanya-tanya dalam hati, berapa sih, umur maksimal Hewan Peliharaan kucing kesayangan kita ?. Mungkin pula pernah berfikir, Umur Si Manis sekarang 7 tahun, berapa lama lagi si Manis bisa menemani kita ? atau Seandainya si Manis adalah manusia, berapa umurnya sekarang ?.

Umur maksimal kucing
Kebanyakan kucing dapat mencapai umur 11-12 tahun. Kucing yang hidup di dalam rumah (indoor) biasanya berumur lebih panjang dibandingkan dengan kucing yang hidup di luar rumah (outdoor). Kucing indoor dapat mencapai umur 16 tahun, bahkan ada yang mencapai 20 tahun. Rata-rata kucing outdoor berumur 8 tahun.

Ada juga yang pernah bertanya “Berapa sih rata-rata umur kucing kampung yang sering berkeliaran di jalan ? kok, sepertinya tidak pernah melihat kucing mati selain yang sering terlihat mati terlindas mobil ?”. Sebenarnya belum pernah ada penelitian mengenai umur kucing kampung yang sering berkeliaran di jalan-jalan sekitar pasar, restoran dan tenda pecel lele. Tapi, berdasarkan pengamatan sepintas, sepertinya kucing-kucing ini rata-rata berumur 4-6 tahun.

Kebanyakan mati pada saat masa sapih, yaitu pada saat mulai berhenti menyusu tetapi belum mampu mencari makan sendiri. Beberapa mati karena buruknya makanan dan nutrisi, lainnya mati karena terkena penyakit virus dll.

Kucing yang diberi makan dirumah tetapi tetap berkeliaran di luar rumah mempunyai rata-rata umur lebih lama dibandingkan kucing liar. Dari segi nutrisi dan kebersihan makanan mereka lebih baik dibandingkan kucing liar. Kucing yang ada di rumah cuma pada saat makan pagi dan sore ini, biasanya mati karena berbagai penyakit yang tertular pada saat berkeliaran “dugem” bersama kucing lain.

Umur kucing dibandingkan dengan umur manusia
Setidaknya ada beberapa versi perbandingan umur kucing dengan manusia, yaitu :
a.1 tahun umur kucing = 6 tahun umur manusia. Jadi bila Si manis berumur 7 tahun, ia seumur dengan orang berumur 42 tahun.
b.1 tahun pertama, kucing setara dengan manusia usia 15 tahun. Tahun berikutnya 1 tahun usia kucing  setara dengan 4 tahun umur manusia. Jadi kalau si manis berumur 7 tahun, ia setara dengan manusia berumur 15 + (6 x 4)=15 + 24= 39 tahun.
c.Ada juga yang menyatakan 1 tahun pertama, kucing setara dengan manusia usia 20 tahun. Tahun berikutnya 1 tahun usia kucing  setara dengan 4 tahun umur manusia. Jadi kalau si manis berumur 7 tahun, ia setara dengan manusia berumur 20 + (6 x 4)=20 + 24= 44 tahun.

Tak peduli berapa pun umur si manis yang penting kita berikan yang terbaik untuk si manis dengan nutrisi yang baik, vaksinasi teratur, perawatan dan kasih sayang terbaik yang kita mampu.

7/11/11

Jadwal Vaksinasi Kucing

Jika pada postingan sebelumnya membahasa tentenang Vaksinasi Pada Kucing, Pada Postingan Kali ini akan Membahas Jadwal Vaksinasi Kucing;

Berikut ini Jadwal Vaksinasi Pada Hewan Peliharaan Kucing;
Umur 8-10 minggu
• Pemeriksaan umum
• Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) atau Tetracat (Tricat +
Chlamydia)
• Pemberian Obat cacing

Umur 12-14 minggu
• Pemeriksaan umum
• Vaksinasi Ulangan Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) Atau Tetracat (Tricat
+ Chlamydia)

Umur 20 minggu
• Pemeriksaan umum
• Vaksinasi Rabies

Khusus Untuk kucing umur lebih dari 6 bulan yang belum pernah di vaksin
• Pemeriksaan umum
• Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) Atau Tetracat (Tricat +
Chlamydia)
• Vaksinasi Rabies

Vaksinasi Pada Kucing

Apakah Hewan Peliharaan Kucing Membutuhkan Vaksinasi, Berikut ini pembahasannya seputar Vakasinasi Pada Kucing;
Apa yang dimaksud vaksinasi ?
Secara sederhana, vaksinasi adalah tindakan yang memancing pembentukan antibodi (kekebalan) tubuh terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan bagian dari bibit penyakit (bakteri, virus, dll) atau sejumlah bibit penyakit yang dilemahkan.

Setelah umur berapa kucing dapat divaksinasi ?
Umumnya kucing mulai divaksinasi pada umur 8-9 minggu, sebab pada umur tersebut antibodi yang diterima dari induknya melalui susu mulai berkurang. Tetapi perlu diperhatikan pula kondisi kesehatan kucing. Pada beberapa kucing, meskipun telah mencapai umur yang cukup, kondisi tubuhnya masih lemah dan belum layak di vaksinasi.

Mengapa vaksinasi perlu diulang ?
Vaksinasi ulang dilakukan agar kadar antibodi dalam tubuh kucing tetap tinggi. Bila antibodi melimpah, kekebalan kucing terhadap penyakit juga meningkat. Jumlah antibodi pada kucing yang tidak divaksinasi ulang lama-lama akan semakin menurun, akibatnya kekebalan terhadap penyakit juga akan semakin berkurang.

Apakah kucing yang sakit bisa sembuh dengan vaksinasi ?
Vaksinasi lebih bersifat pencegahan, artinya vaksinasi hanya bisa diberikan bila kucing dalam keadaan sehat. Vaksinasi yang diberikan pada kucing yang kurang sehat, justru dapat menyebabkan sakit pada kucing tersebut.

Apakah kucing yang telah divaksinasi 100 % aman dari penyakit ?
Tidak. Kucing yang telah divaksinasi bisa saja terserang penyakit, tetapi biasanya penyakit yang terjadi tidak parah dan tidak sampai menyebabkan kematian.

Vaksin terhadap penyakit apa saja yang perlu diberikan pada kucing ?
Ada beberapa penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kematian pada kucing, yaitu : Feline Panleucopenia (Distemper kucing), Rhinotracheitis & Calicivirus (Flu Kucing), Chlamydia, Feline Leukemia dan Rabies.

Kekebalan Kucing Terhadap Penyakit

Sama hal dengan manusia ternyata Hewan Peliharaan Seperti kucing pun, memiliki Kekebalan terhadap Penyakit. Kekebalan ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu, Kekebalan Aktif, Kekebalan Pasif, dan Kekebalan Pasif Dari Induk.

Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang didapatkan manusia atau hewan bila terekspos mikro organisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, dll. Ekspos terhadap mikro organisme ini bisa melalui vaksinasi atau melalui penularan penyakit biasa secara alami.

Mikro organisme tersebut berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh hewan atau manusia. Kemudian akan dihasilkan antibodi yang terdiri dari molekul-molekul protein berukuran besar. Antibodi tersebut berada dalam tubuh, menjaga tubuh dan berperan penting dalam proses penghancurkan organisme penyebab penyakit. Berikutnya, jika penyakit yang sama datang, tubuh dengan efektif dapat menghancurkannya.  Dengan kata lain imun atau kebal terhadap penyakit tersebut.

Bila seekor kucing terkena penyakit yang disebabkan mikroorganisme, tetapi kemudian bisa sembuh kembali, biasanya mempunyai kekebalan aktif terhadap penyakit tersebut. Bila kemudian bibit penyakit yang sama datang, biasanya kucing tersebut tidak akan jatuh sakit. Walaupun sampai sakit, biasanya tidak parah  dan lebih cepat sembuh. Proses yang sama terjadi pada vaksinasi. Vaksinasi membuat kucing mempunyai kekebalan aktif terhadap suatu penyakit.

Kekebalan aktif ini mempunyai waktu perlindungan yang jauh lebih lama dari kekebalan pasif.

Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapatkan bila hewan atau manusia menerima kekebalan tubuh dari orang atau hewan lain. Kekebalan yang dipindahkan/disuntikkan tersebut bisa berupa cairan antibodi (serum) atau sel limfosit yang memproduksi antibodi.

Dengan kata lain hewan tidak memproduksi sendiri zat kekebalan tubuh tetapi mendapatkan zat kekebalan tubuh dari hewan lain. Keuntungannya reaksi relatif cepat, kekurangannya periode perlindungan terhadap penyakit hanya sebentar.

Kekebalan pasif bisa didapatkan dari induk atau dari  hewan/spesies lain. Contoh kekebalan pasif dari spesies lain adalah suntikan serum  Anti Tetanus pada manusia. Serum tersebut didapatkan dari kuda. Kekebalan pasif dari induk disebut juga maternal immunity.

Kekebalan Pasif Dari Induk
Zat kekebalan tubuh (antibodi) ditransfer dari induk ke anak melalui dua rute, melalui kolostrum (susu pertama/awal, 24 jam setelah kelahiran anak) dan melalui darah yang melalui plasenta (tali pusar). Sebagian besar kekebalan pasif manusia ditransfer melalui plasenta pada saat masih dalam kandungan. Sedangkan kekebalan pasif pada anjing dan kucing ditransfer melalui kolostrum.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kekebalan induk dan anak sama. Artinya bila induk kucing mempunyai antibodi/kebal terhadap penyakit panleukopenia maka anaknya pun mempunyai kekebalan terhadap penyakit tersebut walaupun tidak sekuat induknya.

Disinilah vaksinasi berperan penting. Bila induk mempunyai kekebalan terhadap penyakit tertentu yang didapatkan setelah vaksinasi, maka anaknya pun cenderung mendapatkan  kekebalan yang sama dari induknya.

7/9/11

Gigi Kucing

Gigi Susu Vs Gigi Permanen
Berbeda dengan manusia, selama hidupnya Hewan Peliharaan kucing mempunyai dua set gigi yaitu gigi susu dan gigi tetap/permanen (manusia mempunyai tiga jenis gigi, yaitu gigi susu, gigi permanen dan gigi palsu....:). Anak kucing mempunyai 26 buah gigi susu, tanpa gigi geraham (molar). Sedangkan kucing dewasa mempunyai 30 gigi (dengan 4 buah gigi geraham).

Gigi susu mulai muncul ketika anak kucing berumur sekitar 4 minggu. Pada umur 6 minggu semua (26 buah) gigi susu sudah muncul. Antara umur 11 – 30 minggu gigi susu mulai lepas dan digantikan gigi permanen. Pada masa ini kadang-kadang anak kucing  makan lebih sedikit karena ada rasa sakit di gusi.

Semua gigi susu biasanya sudah digantikan oleh gigi permanen pada umur 6 bulan. pada umur 7 bulan biasanya sudah lengkap semua gigi permanen sebanyak 30 buah. Susunan, bentuk, warna dan jenis gigi sering dipakai oleh dokter hewan untuk memperkirakan umur kucing.

Fungsi Gigi Kucing
Seperti karnivora (pemakan daging) lainnya, bentuk dan susunan gigi kucing sangat cocok untuk mencabik dan memotong makanan. 12 gigi seri kecil yang terdapat di bagian depan (diantara gigi taring) cock untuk fungsi mencabik dan memotong. 4 buah gigi taring berfungsi untuk merobek dan memegang mangsa/makanan. 10 gigi geraham depan (premolar) yang tajam bekerja sama dengan gigi geraham (molar) untuk memotong dan mengunyah makanan.

Seperti pada manusia, kadang-kadang gigi susu tetap ada meskipun telah dewasa. Gigi susu yang ada ini harus dicabut agar tidak mengganggu susunan gigi permanen. Gingsul (gigi berlebih) pun kadang terjadi pada kucing. Gingsul ini hari dicabut bia mengganggu susunan gigi lain atau melukai jaringan sekitar seperti gusi dan gigi.

Untuk kepentingan Kontes, susunan gigi dan rahang perlu diperhatikan. Jarak maksimal taring rahang atas dengan rahang bawah adalah 2 mm. Bila lebih dianggap kelainan, dalam bahasa kedokteran disebut prognatism. Prognatism mengurangi nilai dalam penjurian.

Selalu perhatikan susunan gigi, bila membeli kucing. Khusus kucing persia, gigi yang acak-acakan dapat mengindikasikan kucing tersebut membawa cacat genetik. Bila punya anak nanti, bisa saja muncul cacat-cacat genetik seperti ukuran lubang hidung yang terlalu kecil, Kinky Tail (ekor kaku), tonjolan besar pada dahi seperti telur, kelainan tulang punggung atau kelainan posisi berdiri. Normalnya kucing berdiri/bertumpu pada telapak kaki, abnormalnya kucing bertumpu pada pergelangan kaki.

7/7/11

Golongan Darah Kucing

Seperti juga manusia, ternyata Hewan Peliharaan kucing pun memiliki beberapa macam golongan darah. Ada tiga macam golongan darah yang terdapat pada kucing, yaitu A, B dan AB. Di Amerika Serikat, 95 % kucing domestik dan campuran mempunyai golongan darah tipe A. Semua kucing ras Siam, Burmese, Tonkinese, American Shorthair dan Oriental Shorthair sejauh ini diketahui mempunyai golongan darah A.

Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.

Sejauh ini, peralatan/kit untuk mengetahui jenis golongan darah kucing belum terdapat di Indonesia. Walaupun ada Cattery atau Breeder berpengalaman yang membeli sendiri peralatan tersebut dari luar negeri untuk kepentingan Cattery-nya.

Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.

Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat adanya antibodi ini.

Seorang breeder sebaiknya memiliki kucing-kucing dengan Golongan darah A. Perkawinan kucing-kucing dengan golongan darah yang berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing beberapa hari setelah lahir. Fenomena ini disebut Fading Kitten Syndrome.

Fading Kitten Syndrome adalah suatu kejadian matinya anak kucing dari beberapa hari hingga 7 hari setelah lahir akibat adanya perbedaan golongan darah dengan induknya.

Tipe A lebih dominan dari B
Pada kucing, golongan darah A bersifat lebih dominan dari golongan darah B. Oleh karena itu bila kucing jantan dan betina mempunyai golongan darah yang berbeda ( A dan B atau AB), kemungkina besar anak kucing yang lahir mempunyai golongan darah A.

Seorang Breeder sebaiknya hanya memelihara kucing dengan golongan darah A. Kucing betina bergolongan darah B hanya bisa dikawinkan dengan pejantan yang bergolongan darah B juga. Berikut ini alasannya

Jantan (A) X Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah yang sama. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.

Jantan (B) X Betina (A) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah A, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.

Jantan (B) X Betina (B) --> aman
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah B dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah B. Hal ini tidak berbahaya, anak kucing dapat selamat dan hidup dengan normal.

Jantan (A) X Betina (B) --> Fading Kitten Syndrome
Perkawinan kucing jantan dengan Golongan darah A dengan betina golongan darah B, akan menghasilkan anak kucing dengan golongan darah A (karena A lebih dominan dari B). Hal ini berbahaya, karena golongan darah ibu berbeda dengan golongan darah anak.

Dalam air susu yang dihasilkan oleh induk terdapat antibodi (zat kekebalan tubuh). Dalam susu juga terdapat antibodi terhadap golongan darah yang berbeda. Jika golongan darah induk B dan anak A, susu dari induk akan menghancurkan sel-sel darah anak kucing karena golongan darahnya berbeda. Susu dari induk bukannya menjadi energi dan makanan bagi anak, malah menjadi pembunuh bagi anak kucing.

Anak kucing tersebut akan mati dalam beberapa hari setelah disusui induknya. Inilah yang disebut Fading Kitten Syndrome. Jadi jika kita tidak mengetahui golongan darah kucing kita dan setelah beberapa kali kawin dengan jantan yang sama, anaknya selalu mati dalam beberapa hari setelah melahirkan, ada kemungkinan kucing betina anda memiliki golongan darah B. Cobalah cari pejantan lain, lebih baik lagi mencari pejantan yang memang diketahui bergolongan darah B.

Kucing Dengan Golongan Darah AB
Lalu bagaimana dengan kucing yang bergolongan darah AB ?. Anda tidak perlu takut, reaksi antibodi yang terdapat pada susu tidak terjadi pada kucing dengan golongan darah AB. Bila induk bergolongan darah A atau B dan anak tipe AB, Fading Kitten Syndrome tidak terjadi. Begitu juga sebaliknya bila induk bergolongan AB dan anak A atau B, anak-anak tersebut dapat hidup normal tidak terganggu oleh susu induknya.

7/6/11

Fakta Dan Informasi Seputar Kehamilan Kucing

Jika pada postinggan yang sebelumnya saya membahas tentang Ciri-ciri Kucing Hamil, untuk postingan kali ini saya akan membahasa tentang Fakta Dan Informasi Seputar Kehamilan Kucing, dan semoga menjadi pengetahuan buat teman – teman semua yang memiliki Hewan Peliharaan kucing yang sedang hamil.
 
Siklus reproduksi
Pada dasarnya kucing adalah hewan yang tidak mempunyai siklus reproduksi teratur seperti manusia atau hewan lain. Pada manusia, sapi, anjing dan hewan lainnya, siklus reproduksi terjadi secara periodik dan teratur. Oleh karena itu anjing dan manusia rutin mengalami menstruasi.

Kemiripan lain anjing dan manusia dalam hal reproduksi adalah dalam hal pelepasan sel telur dari indung telur. Dalam bahasa kedokteran sering disebut ovulasi. Pada manusia dan anjing, ovulasi terjadi secara rutin dan spontan.

Kucing sedikit berbeda. Siklus reproduksi kucing tidak berlangsung teratur dalam periode tertentu. Tahap birahi/minta kawin (estrus) pada kucing dipengaruhi oleh berbagai hal. salah satunya adalah lama matahari bersinar dalam satu hari (day light time).

Di negara dengan empat musim, lama matahari bersinar berbeda antara musim panas dan musim dingin. Kucing biasanya minta kawin pada musim dimana matahari bersinar lebih lama. Lain lagi dengan negara-negara tropis yang lamanya matahari bersinar relatif tidak berubah terlalu banyak. Di daerah tropis, siklus reproduksi kucing relatif lebih teratur dengan periode 1-1.3 bulan.

Lama kehamilan
Masa kebuntingan kucing bervariasi antara 59-70 hari, rata-rata 63-65 hari. Cara gampang mengingat adalah dengan membandingkan dengan manusia. Manusia hamil selama 9 bulan, sedangkan kucing 9 minggu.

Semakin awal anak kucing lahir, bobot lahir dan ketahanannya semakin kecil. Anak kucing yang lahir pada 59 hari masa kebuntingan, memerlukan perhatian ekstra agar dapat hidup dan terus berkembang.

Anak kucing yang lahir pada hari ke 65-70 mempunyai bobot lahir yang lebih besar. Mereka cenderung lebih kuat dan agresif menyusu pada induknya.

Waktu kelahiran tergantung pada interaksi induk dan anak kucing yang ada di rahim. Proses kelahiran dimulai dengan pelepasan beberapa hormon reproduksi dari anak. Induk kucing merespon dengan cara melepaskan hormon-hormon reproduksi lain yang banyak berperan dalam proses kelahiran.

Banyak bapak
Kucing adalah hewan superfekunditas. Artinya dari satu kelahiran, anak kucing bisa saja mempunyai bapak yang berbeda-beda. Bila pada waktu birahi kucing dikawini oleh beberapa pejantan, pada saat kelahiran nanti, bisa saja masing-masing pejantan tersebut mempunyai anak.

Di keluarga kucing yang berukuran besar seperti singa, adalah hal biasa bila terjadi pembunuhan anak singa oleh pejantan dominan. Hal ini biasa terjadi pada saat seekor singa baru saja mengambil alih pimpinan kelompok. Singa baru tersebut akan berusaha membunuh semua anak singa dari pemimpin sebelumnya.

Resiko selama kehamilan
Periode kritis masa kemamilan terjadi selama tiga minggu pertama. Berbagai infeksi penyakit dan obat-obatan dapat mempengaruhi perkembangan janin. Contohnya jika induk kucing yang sedang hamil tersebut terekspos terhadap virus panleukopenia, anak kucing yang lahir biasanya mengalami kerusakan otak parah.

Begitu pula jika selama masa kehamilan, induk kucing divaksinasi. Perkembangan janin akan terganggu. Induk kucing harus divaksinasi sebelum masa kehamilan (sebelum kawin). Sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu meningkat dan sebagian dapat diturunkan kepada anaknya dalam bentuk kekebalan pasif.

Hormon kehamilan
Selama kehamilan, produksi hormon progesteron dalam tubuh meningkat dengan tajam, mencapai puncaknya sekitar hari ke-35 setelah kawin. Pada saat inilah kucing menjadi lebih tenang dan perut mulai terlihat semakin besar.

Masa mengandung kucing berlangsung selama 59 – 70 hari. Beberapa hari terakhir sebelum lahir, induk menjadi gelisah dan mulai mencari tempat tenang untuk melahirkan. Induk kucing berusaha meningkatkan bau tubuhnya didaerah sekitar tempat melahirkan, untuk mempermudah anak-anaknya kembali setelah bermain disekitar sarang.

Seiring mendekatnya waktu kelahiran, nafsu makan induk kucing mulai hilang. Gelisah dan nafas mulai terengah-engah disertai kontraksi.         

7/5/11

Ciri - ciri Kucing Hamil

Semua pemilik Hewan Peliharaan kucing termasuk anda yang memiliki kucing kesayangan akan sangat senang bila mengetahui kucing kesayangan anda hamil. Tapi terkadang tidak sedikit para pemilik kucing yang tidak menyadari dan mengetahui kalau kucing kesayangannya dalam keadaan hamil. Oleh karena itu untuk mengetahui seekor kucing hamil atau tidak, berikut ini penjelasan mengenai beberapa ciri-ciri kucing yang lagi hamil menurut pengalaman saya.

Pada umumnya Kucing yang hamil mengalami perubahan fisik dan tingkah laku.Berikut Ciri - Ciri
Perubahan Fisik

  • Bagian perut mulai membesar. Perut Kucing yang hamil mulai terlihat membesar pada umur kehamilan 5 minggu. Bagian perut ini akan terus membesar hingga mendekati saat melahirkan.
  • Puting susu memerah dan membesar (pink). Salah satu tanda yang cukup signifikan adalah berubahnya puting susu. Pada kucing hamil, puting susu sedikit membengkak dan warnanya berubah kemerahan (pink). Pada akhir masa kehamilan sekitar 3 minggu, bila kita tekan secara lembut air susu mulai bisa di keluarkan dan itu artinya kelahiran akan terjadi sekitar 2-3 minggu lagi.
  • Bulu – bulu sekitar puting susu menipis/rontok. Bulu-bulu badan kucing juga akan rontok, tapi itu tidak akan berlangsung lama. 
PERUBAHAN TINGKAH LAKU
  • Muntah-muntah. Sebagian kecil kucing hamil juga mengalami muntah-muntah. Sepeti manusia pada awal kehamilan. Tetapi kalau kucing mengalami muntah terus-menerus pada awal kehamilan nya, segera hubungi dan konsultasikan hal ini kepada dokter hewan.
  • Berhentinya siklus birahi secara tiba-tiba. Rata-rata panjang satu siklus estrus kucing sekitar 1-1.2 bulan. Waktu birahi (estrus) berlangsung sekitar 7 hari. Bila setelah dikawinkan, birahi kucing berhenti secara tiba-tiba dan tidak minta kawin lagi, kemungkinan besar kehamilan terjadi.
  • Peningkatan nafsu makan. Kucing yang hamil memperlihatkan peningkatan nafsu makan. Tentunya  peningkatan nafsu makan ini bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi perkembangan ibu dan janinnya.
  • Lebih lembut & mencari perhatian. Sebagian kucing yang hamil mengalami perubahan tingkah laku seperti lebih tenang dan lembut. Selain itu mereka juga berusaha mencari perhatian lebih terhadap pemiliknya. Pada akhir masa kehamilan terlihat beberapa tingkah laku seperti gelisah dan lebih suka berada di tempat hangat dan tertutup.
Ok semoga menjadi pengetahuan buat teman – teman semua.