7/5/11

Kehidupan Kucing Di Luar Ruangan


Sebuah penelitian menjawab beberapa pertanyaan mengenai kehidupan kucing di luar ruangan. Apa yang kucing lakukan sepanjang hari? Apa seekor kucing berkumpul dengan kucing-kucing lain?

Proyek penelitian mengikuti jejak 42 kucing di luar rumah. Beberapa kucing tidak memiliki tuan, sementara lainnya merupakan Hewan Peliharaan. Mereka dilacak selama dua tahun oleh para peneliti dari University of Illinois.

Secara total, kucing-kucing itu memiliki area seluas sekitar 2.500 hektare di sekitar Urbana dan Champaign. Luasnya teritori itu ternyata mengejutkan. Sebuah kucing liar jantan malah memiliki area penjelajahan seluas nyaris 550 hektare, mencakup daerah kota dan pinggiran, pemukiman dan pertanian, hutan dan padang rumput.

"Sepengetahuan saya, kucing itu tidak mendapat makanan dari manusia, tapi bisa bersaing dengan adanya anjing hutan dan rubah," kata Jeff Horn, eks siswa di Department of Natural Resources and Enviromental Sciences, yang memimpin studi.

Penelitian juga mendapati bahwa kucing peliharaan biasanya berada pada jarak sekitar 0,8 hektare dari rumah. Meskipun demikian, "Beberapa pemilik kucing mengaku kaget mengetahui kucing mereka bisa pergi sangat jauh," jelas Horn.

Horn dan rekannya mendapati adanya perbedaan antara kucing peliharaan dan kucing liar. Kucing peliharaan hanya melakukan aktivitas petualangan, seperti berlari dan mengendap, sekitar 3 persen dari seluruh waktu mereka. Sementara kucing liar aktif 14 persen dari seluruh waktu mereka. "Mereka harus bekerja lebih keras untuk mendapat makanan," Horn berpendapat.

Sebagian besar kucing, baik peliharaan maupun liar, didapati berada sekitar 300 meter dari hunian manusia. "Kucing liar juga selalu berada di sekitar bangunan," kata Nohra Mateus-Pinilla yang turut serta dalam studi. "Mereka masih punya ketergantungan kepada kita."

Apakah kucing bisa berkumpul? Jawabnya: tidak. Para peneliti pernah mendapati kucing liar mengusir kucing lain yang masuk ke dalam lumbung kekuasaannya. Sebuah penelitian lain, yang dilakukan oleh Richard Warner sebelum penelitian ini, mengungkap bahwa penyebab kematian kucing terbesar adalah kucing lain dan penyakit. Warner juga terlibat dalam penelitian kali ini. Hasilnya akan diterbitkan dalam Journal of Wildlife Management. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu).

7/1/11

Masalah Bulu Kucing Rontok

Menemukan Bulu-bulu kucing Hewan Peliharaan kesayangan anda menempel di sofa dan baju sepertinya sudah merupakan hal yang biasa bagi pemiliknya, tapi sekarang kok, bulu yang rontok sepertinya semakin banyak. Timbul rasa takutan dan cemas pada anda mungkin Hewan Peliharaan kesayangan anda, si kucing sedang sakit atau ketakutan bulu kucing tak setebal dan seindah dulu lagi.

Masalah kerontokan bulu merupakan masalah yang sering menyerang kucing, apalagi yang berbulu panjang. Mengatasi masalah ini gampang-gampang susah karena penyebabnya yang banyak. Sebenarnya ada banyak penyebab bulu rontok pada kucing, seperti di bawah ini :

Rontok normal
Umumnya kucing mengalami kerontokan bulu setidaknya sekali setahun yang kemudian diikuti pertumbuhan bulu baru. Beberapa kucing mengalami kerontokan 2 atau beberapa kali setahun dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Kerontokan yang tidak terlalu banyak juga terjadi pada kucing betina secara periodik sesuai siklus reproduksi kucing.
  
Kekurangan nutrisi
Anak kucing memerlukan makanan dengan kandungan protein minimal 30 %, sedangkan kucing dewasa 25-30 %. Selain itu juga memerlukan berbagai vitamin dan nutrisi lain agar tetap sehat dan keadaan kulit dan bulu juga tetap optimal. Makanan kucing komersial yang relatif murah biasanya mempunyai kanduingan protein yang rendah dan tidak mengandung berbagai vitamin dan nutrisi tambahan yang diperlukan kucing. Solusinya ganti atau campur dengan makanan yang lengkap dan seimbang nutrisinya (balanced & complete nutrition). Vitamin yang berhubungan erat dengan perkembangan bulu adalah vitamin A dan E.
 
Kelebihan vitamin 
Sepertihalnya kekurangan vitamin, kelebihan vitamin juga dapat menyebabkan bulu rontok dan kulit kering, berkerak dan mengelupas.
 
Suhu kandang/tempat tinggal terlalu panas
Fungsi kulit dan bulu adalah untuk melindungi badan dari berbagai pengaruh lingkungan dan penyakit. Kulit dan bulu juga berusaha mengatur suhu tubuh dalam batas tertentu. Pada tempat beriklim dingin bulu akan terangsang untuk tumbuh lebih tebal dan panjang karena berfungsi mencegah hilangnya panas dari tubuh. Sebaliknya kucing cenderung merontokkan bulunya sendiri bila lingkungan tempat tinggalnya terlalu panas. Tempatkanlah kucing ditempat yang sejuk, kering dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar.
 
Shampoo & Mandi
Shampoo yang tidak sesuai untuk kucing baik dari segi kandungan dan derajat keasaman (ph) dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa shampoo yang banyak busanya mempunyai kandungan deterjen yang cukup tinggi yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kerontokan. Frekuensi mandi yang terlalu sering dapat mempengaruhi kelembaban normal kulit & bulu kucing. Kelembaban yang berlebihan dapat menjadi tempat yang sesuai bagi berkembangnya jamur. Sebaliknya kelembaban yang rendah membuat kulit dan bulu kering dan rapuh. Pembilasan dan pengeringan yang sempurna juga dapat membuat kulit iritasi dan bulu rontok.
 
Kutu/Pinjal (flea)
Gigitan pinjal dapat menimbulkan kemerahan, bengkak dan radang ringan disekitar gigitan. Bila jumlahnya banyak, reaksi alergi dan radang pada kulit semakin meningkat, akibatnya akan mempertinggi resiko kerontokan bulu yang tumbuh di atas kulit tersebut. Lihat juga : Tips Membasmi Kutu/Pinjal Kucing
 
Tungau (mites)
Kebanyakan tungau hidup dengan menghisap cairan tubuh yang terdapat dikulit, sehingga akhirnya kulit mati dan kering akibat kekurangan cairan dan nutrisi. Tungau seperti demodex dan scabies sering menyerang kucing. Mahluk ini hidup dan tinggal di bawah kulit dalam lubang dan terowongan yang digalinya sendiri. Reaksi alergi dan radang yang muncul juga dapat memperparah kerusakan kulit dan bulu.
 
Jamur (mold)
Indonesia yang berada di daerah tropis dengan kelembaban tinggi merupakan daerah yang cocok bagi tumbuhnya berbagai jenis jamur. Bulu tebal dan panjang pada kucing juga menciptakan tempat yang cocok bagi tumbuhnya jamur. Salah satu penyakit kulit yang sering disebut Ringworm juga disebabkan oleh jamur. Selain menyerang kucing & anjing, penyakit ini juga dapat menyerang manusia dan menyebabkan gatal-gatal serta kemerahan pada kulit.
 
Gangguan hormon
Gangguan pada produksi beberapa hormon juga dapat mempengaruhi keadaan kulit dan bulu. Salah satu yang paling jelas adalah kebotakan yang bersifat simetris pada kedua sisi tubuh akibat gangguan pada hormon adrenal.
 
Alergi
Alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti gigitan kutu, makanan, vaksin dan obat-obatan, rumput atau tanaman lain, plastik, dll. Pemecahan masalah alergi relatif mudah yaitu dengan pemberian antihistamin dan menghindarkan kontak dengan bahan penyebab alergi, yang sulit adalah mencari dan mengidentifikasi bahan penyebab alerginya.
 
Obat-obatan
Obat-obatan anti kanker pada saat menjalani kemoterapi juga dapat menyebabkan bulu rontok. Suntikan beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan disekitar tempat suntikan. Bulu biasanya akan tumbuh kembali setelah efek obat habis.
 
Gangguan kekebalan      
Kerontokan bulu juga terjadi pada beberapa penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti autoimun.