Showing posts with label Anatomi burung. Show all posts
Showing posts with label Anatomi burung. Show all posts

12/2/11

Evolusi Burung Finch

Burung finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu—mereka memang ber-evolusi.

Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama. Beragam jenis burung finch ini banyak memikat orang untuk memeliharanya sebagai hewan peliharan.

Keragaman burung finch di Pulau Galapagos menginspirasi Charles Darwin untuk mengembangkan konsep evolusi yang mendasarkan pada seleksi alam. Namun, hal tersebut benar-benar terbukti dan berhasil diamati.

Salah satu spesies burung finch darat yang berukuran sedang memilih untuk mengembangkan paruh yang berukuran kecil. Hal tersebut dilakukan setelah daerah jelajahnya kedatangan burung pesaing yang lebih besar dalam 20 tahun terakhir.

"Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa persaingan untuk memperoleh jenis makanan dapat mendorong evolusi," kata penelitinya Peter Grant dari Universitas Princeton. Paruh yang kecil akan lebih menguntungkan karena dapat digunakan untuk memangsa biji-bijian yang lebih kecil. Penemuan ini sangat berharga sebab perubahan makhluk hidup karena persaingan jarang bisa diamati.

"Umumnya, perubahan fisik dapat diamati pada makhluk hidup yang berpindah habitat atau mengalami perubahan iklim sehingga harus menemukan sumber makanan baru," kata Robert C. Fleischer, seorang pakar genetika di Museum Sejarah Alam dan Kebun Binatang Nasional Smithsonian.

Biji-bijian besar yang merupakan sumber makanan finch berukuran sedang mulai berkurang. Apalagi, curah hujan tahunan sangat rendah sepanjang 2003 dan 2004.

Tingkat kematian spesies Geospiza fortis yang memiliki paruh relatif besar meningkat sehingga populasi yang tersisa hanya yang memiliki paruh kecil yang dapat memecah biji-bijian kecil. Selain itu, finch dengan paruh kecil tidak perlu bersaing dengan Geospiza magnirostris yang hanya mencari biji-bijian besar.

Begitulah proses evolusi yang disebut pergeseran karakter di mana seleksi alam akan menghasilkan perubahan bagi generasi berikutnya. Grant melaporkan hasil pengamatannya dalam jurnal Science.
Burung Gouldian Finch (juga dikenal sebagai Burung Pelangi atau Lady Gouldian Finch) berasal dari Australia dan merupakan anggota dari keluarga finch, yang juga termasuk burung gagak, cross bill dan finch emas.

Burung Gouldian Finch memiliki habitat di padang savana di daerah utara Australia. Saat musim panas, burung Gouldian Finch melindungi diri mereka dari sinar matahari dengan cara berteduh di bawah dahan pohon eucalyptus. Makanan mereka terdiri dari berbagai macam biji-bijian, tanaman dan batuan garam. Mereka menghasilkan empat hingga enam telur pada setiap masa kawin, Anda harus menyiapkan kandang yang memadai jika menjadikan hewan ini sebagai hewan peliharaan. Mereka mengeluarkan telur satu setiap 24 jam. Anak burung dengan bulu yang lengkap akan muncul setelah 22 hari.

Seorang naturalis John Gould dan istrinya yang seorang artis adalah orang pertama yang menemukan burung Gouldian Finch ketika sedang menjelajahi Australia antara 1838-1840. Istrinya meninggal ketika mereka kembali ke Inggris, dan Gould menganugerahkan nama burung itu dengan nama yang menurutnya adalah yang paling cantik: Lady Gouldian Finch (Amandina Gouldian). Pada tahun 1887, burung finch kepala hitam dan merah pertama diimpor ke Inggris dimana hal ini menimbulkan sensasi.

Ketika pendiri perusahaan ViewSonic James Chu memutuskan untuk membangun dan memasarkan monitor komputer, dia menyadari perlunya membangun citra merek yang kuat - yang akan menggambarkan kualitas dan nilai yang superior. Dia pun memahami keunggulan membuat sebuah visual yang berbeda, menarik perhatian sehingga dapat dengan cepat mengkomunikasikan beberapa atribut seperti warna yang cemerlang dan resolusi yang tajam. Dia percaya bahwa memiliki tampilan yang indah adalah penting untuk sebuah monitor, karena mereka adalah komponen personal komputer yang paling terlihat.

Bekerja dengan penasihat pemasaran yang dipercaya, Chu mulai mencari sebuah logo atau simbol yang melambangkan tujuan ini selain pula menggambarkan kemudahan penggunaan dan kenyamanan.

Tiga burung yang membentuk logo ViewSonic telah menjadi sebuah simbol kesempurnaan yang dikenal dengan baik. ViewSonic mencoba untuk terus menerus memastikan bahwa pelanggan di seluruh dunia mengasosiasikannya dengan atribut yang merupakan karakter dari perusahaan – kualitas yang superior, indah, warna cemerlang, mengundang kehangatan dan mudah digunakan.

Burung ini telah menjadi simbol dari ViewSonic dan kami memiliki simpati khusus terhadap mereka. Kami telah menjadi sponsor dari program adopsi burung Lady Gouldian.com. untuk mengadopsi satu dari burung indah ini atau untuk mengetahui lebih jauh.

11/30/11

Burung Derkuku

Di dunia perburungan, nama komunitas burung oceh-ocehan sudah tak asing lagi. Suara burung yang lebih renyah dan lincah dengan variasi yang lebih beragam mampu menghipnotis lebih banyak orang untuk menggemari kegiatan memelihara Hewan Peliharaan atau bahkan menangkarkan burung ocehan. Terlebih dengan maraknya berbagai lomba, menjadikan burung-burung seperti jalak, kenari serta berderet nama burung ocehan lain semakin naik daun. Tentu  diikuti dengan harga yang makin membubung tinggi ketika burung-burung tersebut mampu menjuarai sebuah lomba.

Tapi di antara hiruk pikuk maraknya komunitas pecinta Hewan Peliharaan burung ocehan, kelompok penggemar burung anggungan, nyatanya tidak lantas tergulung zaman. Tengok saja, meski jumlah komunitas dan anggotanya jauh lebih sedikit, komunitas ini ternyata juga tetap eksis dan bertahan. Salah satunya  adalah komunitas yang disebut dengan Persatuan Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia (PPDSI). Komunitas ini memiliki cabang cukup luas dan merata di Indonesia. Hebatnya, pengurus pusatnya justru di DIY. Tapi komunitas ini tetap eksis dan secara periodik juga menggelar kegiatan termasuk berbagai lomba tingkat daerah atau pun nasional. “Agenda rutin masih kami gelar sebagai upaya untuk tetap melestarikan burung anggungan ini sebagai warisan untuk anak cucu nanti”.

Meski tidak banyak penggemar, warga Sleman ini mengatakan memelihara dan menangkarkan burung anggungan sebenarnya jauh lebih mudah. Pemeliharaannnyapun tidak serumit dan serewel burung ocehan, begitu pula dalam hal makanan. “Sangat mudah dan murah. Makanan cukup sederhana hanya beras merah diberi jewawut dan ketan hitam sudah cukup. Mandi cukup sepekan sekali dan tidak perlu disediakan bak mandi seperti ocehan. Sangat hemat bagi pemilik Hewan Peliharaan ini. Memberi atau mengisi tempat makan bisa berpekan-pekan sekali, coba bandingkan dengan burung ocehan".

Cara menjodohkan derkuku;

Untuk mempercepat proses perjodohan, cara-cara berikut ini dapat ditempuh.
1. Pilihlah burung puter pelung betina dan burung derkuku jantan yang dewasa, siap kawin.
2. Mandikan keduanya hingga basah.
3. Kedua burung disatukan dalam sangkar, lalu dijemur di panas matahari dengan diberi makanan dan minuman secukupnya.
4. Setelah bulu burung-burung tersebut kering, keduanya diberi BirdMature kapsul (bisa dilihat di sini untuk mengetahui fungsi dan pemakaiannya) dengan cara disuapkan. Masing-masing diberi satu kapsuL dan dipastikan telah tertelan sampai ke tembolok.
5. Keduanya dimasukan ke dalam sangkar kecil, lalu dikerodong dengan kain atau kertas koran. Dalam sangkar kecil ini disediakan makanan dan minumam untuk dua hari.
6. Biarkan kedua burung berada dalam sangkar tersebut selama dua hari.
7. Pada hari berikutnya sangkar tertutup yang berisi dua burung dijemur di panas matahari selama satu setengah jam.
8. Setelah dijemur selama satu setengah jam, kedua burung dimasukkan ke kandang penangkaran yang telah disiapkan.
9. Dalam waktu tujuh hari burung betina pasti sudah menampakkan tanda-tanda akan bertelur.

Kandang penangkaran dan perlengkapannya

Kandang penangkaran adalah kandang yang dimaksudkan untuk menangkarkan burung derkuku. Kandang penangkaran tidak perlu yang spesifik sebab derkuku termasuk burung yang adaptif atau mudah beradaptasi dengan lingkungan kandang yang bagaimanapun juga. Yang perlu diperhatikan adalah hal-hal seperti berikut ini.
1. Lokasi kandang penangkaran harus bebas dari segala gangguan kebisingan yang dapat mengakibatkan burung stres.
2. Kandang penangkaran harus memperoleh sinar matahari yang cukup.
3. Kandang penangkaran harus senantiasa bersih dan tidak dapat dimasuki oleh binatang-binatang pengganggu seperti tikus dan kucing.
4. Kandang penangkaran tidak perlu terlalu luas. Idealnya berukuran panjang 2 m, lebar 1 m, dan tinggi 1,8 m. Meskipun dcmikian, dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm pun sebenarnya derkuku sudah mau berkembang biak. Bahkan, ada sebagian peternak yang memilih kandang penangkaran berukuran kecil karena anak-anak derkuku dapat lebih jinak.
5. Tersedia tempat atau sarang untuk bertelur dengan baik. Sarang sebaiknya dari daun pinus atau cemara yang kering.
6. Di dalam kandang tersedia makanan dan minuman yang cukup juga perlu disediakan pula grit (tuinbukan kulit kerang) untuk membantu pemenuhan zat kapur bagi burung yang bertelur.

Ketika derkuku mulai bertelur, mengeram, dan telurnya menetas

Setelah pasangan derkuku jodoh dan mulai membangun sarang untuk bertelur, kondisi makanan dan minumannya perlu sekali dijaga. Setelah bertelur, biasanya dua butir, burung akan mengeram selama kurang lebih empat belas hari. Setelah itu, telur menetas.

Berdasurkan pengamatan selama ini anak yang dihasilkan lebih banyak jantan semua dan hampir tidak pernah terjadi betina semua. Dalam hal pengeraman dan pengasuhan piyik (anak burung) beberapa cara berikut ini dapat ditempuh.
1. Telur diambil dan ditetaskan pada pasangan burung puter. Selanjutnya pengasuhan anak derkuku diserahkan kepada pasangan burung puter tersebut sampai piyik tersebut dapat makan sendiri.
2. Telur ditetaskan oleh induk derkuku. Setelah anakan berusia lima hari pengasuhannya diserahkan kepada pasangan burung puter sampai piyik derkuku tersebut dapat makan sendiri dan tidak tergantung pada induknya, kurang lebih berumur satu bulan.
3. Telur dierami sendiri oleh indukan derkuku dan pengasuhan piyik oleh indukan derkuku itu sendiri sampai piyik dapat makan sendiri dan tidak tergantung kepada induknya.

Cara 1 dan 2 ditujukan untuk mempercepat produksi dari indukan derkuku. Apabila cara 1 dan 2 ini dilaksanakan, dalam jangka waktu kurang lebih empat belas hari induk burung sudah bertelur lagi. Akan tetapi, untuk menjaga kondisi indukan supaya tetap fit dan tidak terjadi over produksi, terutama untuk indukan yang berpotensi menghasilkan keturunan-keturunan yang berkualitas baik, dianjurkan untuk menempuh cara 3.

10/17/11

Anatomi Burung

Semua burung di dunia ini, baik yang dapat terbang dan tak dapat terbang sama-sama memiliki cakar pada kakinya, paruh pada kepalanya ekor dan sayap pada tubuhnya, dan hampir seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu. Meskipun ada Hewan Peliharaan burung yang bulunya hanya sedikit, seperti burung pemakan bangkai.

Semua bagian tubuh yang dimiliki oleh Hewan peliharaan ini sangat membantu dalam mencari mangsa dan makan serta ketika terbang, sehingga bentu paruh, cakar, tubuh, ekor, sayap, dan bulunya pun berbeda-beda satu dengan Hewan Peliharaan burung yang lainnya sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.