1/9/12

Burung Tempau

Burung Tempua merupakan burung yang memakan biji benih dengan paruh berbentuk kon yang tumpul, terdapat di Asia dan di Sub Sahara, Afrika sedangkan di Malaysia termasuk hewan yang dilindungi. Kebanyakan burung jantan dalam spesies ini bewarna terang, biasanya merah, kuning ataupun hitam. Burung Tempua dikenal kerena kelebihannya dalam membuat sarang yang besar, yang dijalin dari rumput atau ilalang. Bentuknya juga beranega ragam, tergantung jenis burungnya. Sarang tempua ini mempunyai struktur besar seolah dibuat oleh arsitektur yang handal.

Sarang tempua berbentuk sangat unik, merupakan salah satu yang paling rumit.  Dalam bahasa inggris disebut “weaver bird” berarti burung penganyam. Beberapa jenis sarang bahkan dilengkapi dengan “pintu tipuan” untuk mengelabui pemangsa. Pintu tersebut tampak jelas menganga, sementara pintu yang sebenarnya tersembunyi. pemangsa yang mencoba masuk pintu tipuan akan menemui jalan buntu, tidak terhubung ke rongga dimana telur atau anak burung berada. Sarang bagi burung Tempua ini berbeda antara yang jantan dan yang betina. Sarang burung Tempua jantan mempunyai tempat bertenggek baginya menunjuk-nunjukkan dirinya, sementara sarang burung Tempua betina mempunyai bagian bawah yang melengkung bagi menyimpan telur, tepatnya sarang ini untuk memadu asmara.

Saat beranjak dewasa, saat masa berpasangan , burung tempua jantan mulai membangun sarang, terbuat dari alang-alang atau daun-daun tebu atau daun-daun lain yang panjang-panjang. Benar-benar ahli dan besenilah mereka membangun sarang yang rapi serta bercitra perlindungan yang meyakinkan. Sedang yang betina melihat saja dengan santai tapi penuh perhatian pada jantan yang bekerja sambil menaksir hasil kerja para jantan, mempertimbangkannya dan memilih Dalam bahasa Jawa, tempua ini dikenal dengan nama Mayar. Burung pemakan biji-bijian ini, menyukai habitat terbuka seperti padang rumpat, tepi hutan rawa dan persawahan. Musim berbiak dimulai bulan April hingga Oktober. Jantan dapat mengawini lebih dari satu betina atau pologami. Keberhasilan jantan dalam mengawini betina sangat bergantung pada “kesempurnaan” sarang yang dia bangun. Para betina yang tertarik pada jantan tertentu akan menyelidiki sarang sang jantan dengan cermat, dan bila sang betina berkenan, maka perkawinan dapa terjadi. Oleh karena keindahannya tersebut kerapkali sarang burung ini banyak diburuh untuk dijual belikan, serta burung tempau itu sendiri dijadikan hewan peliharaan.

2 comments:

  1. wah keren blog nya om, bagus buat tambah2 nformasi seputar burung ...
    www.planetburung.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama - sama om, boleh juga berbagi informasi
      Salam kenal:))

      Delete